Jumat, 05 November 2010

Kecepatan cahaya


Kecepatan cahaya merupakan sebuah konstanta yang disimbolkan dengan huruf c, singkatan dari celeritas (yang dirujuk dari dari bahasa Latin) yang berarti "kecepatan".
Kecepatan cahaya dalam sebuah ruang hampa udara didefinisikan saat ini pada 299.792.458 meter per detik (m/s)[1]atau 1.079.252.848,8 kilometer per jam (km/h) atau 186.282.4 mil per detik (mil/s) atau 670.616.629,38 mil per jam (mil/h), yang ditetapkan pada tahun 1975 dengan toleransi kesalahan sebesar 4×10−9.[2] Pada tahun 1983, satuan meter didefinisikan kembali dalam Sistem Satuan Internasional (SI) kemudian ditetapkan pada 17th Conférence Générale des Poids et Mesures sebagai ... the length of the path travelled by light in vacuum during a time interval of 1299.792.458 of a second[3][4][5][6] , sehingga nilai konstanta c dalam meter per detik sekarang tetap tepat dalam definisi meter, sebagai jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam ruang hampa pada1299.792.458 detik[7][8][9].
Tabel konversi untuk satuan kecepatan
1 c (konstanta kecepatan cahaya)
adalah sama dengan
1kecepatan cahaya (c)
107.925.284.880,00sentimeter per jam (cm/h)
29.979.245.800,00sentimeter per menit (cm/s)
1.798.754.748,00sentimeter per detik (cm/m)
3.540.855.803.149,61kaki per jam (foot/h)
59.014.263.385,83kaki per menit (foot/m)
983.571.056,43kaki per detik (foot/s)
1.079.252.848.800,00meter per jam (m/h)
17.987.547.480,00meter per menit (m/m)
299.792.458,00meter per detik (m/s)
1.079.252.848,80kilometer per jam (km/h)
17.987.547,48kilometer per menit (km/m)
299.792,46kilometer per detik (km/s)
582.749.918,36knot (knot)
904.460,44mach (laut) (mach (laut))
1.016.085,80mach (SI) (mach (SI))
670.616.629,38mil per jam (mil/h)
11.176.943,82mil per menit (mil/m)
186.282,39mil per detik (mil/s)
1.180.285.267.716,53yard per jam (yard/h)
19.671.421,13yard per menit (yard/m)
327.857.018,81yard per detik (yard/s)

Observasi Rømer dengan mengamati gerakan planet Jupiter dan menghitung pergeseran periode orbit dari salah satu bulan satelitnya yang bernama Io, dan kemudian Rømer dapat memperkirakan jarak tempuh cahaya dari diameter orbit bumi

[sunting]Kronologis

Beragam ilmuwan sepanjang sejarah telah mencoba untuk mengukur kecepatan cahaya.
  • Pada tahun 1629Isaac Beeckman melakukan observasi sinar flash yang dipantulkan oleh cermin dari jarak 1 mil (1,6 kilometer).
  • Pada tahun 1638Galileo Galilei berusaha untuk mengukur kecepatan cahaya dari waktu tunda antara sebuah cahaya lentera dengan persepsi dari jarak cukup jauh.
  • Pada tahun 1667, percobaan Galileo Galilei diteliti oleh Accademia del Cimento of Florence, dengan rentang 1 mil, tetapi tidak terdapat waktu tunda yang dapat diamati. Berdasarkan perhitungan modern, waktu tunda pada percobaan itu seharusnya adalah 11 mikrodetik. Dan Galileo Galilei mengatakan bahwa observasi itu tidak menunjukkan bahwa cahaya mempunyai kecepatan yang tidak terhingga, tetapi hanya menunjukkan bahwa cahaya mempunyai kecepatan yang sangat tinggi.[10][11]
  • Pada tahun 1676, sebuah percobaan awal untuk mengukur kecepatan cahaya dilakukan oleh Ole Christensen Rømer, seorang ahli fisika Denmark dan anggota grup astronomi dari French Royal Academy of Sciences. Dengan menggunakan teleskop, Ole Christensen Rømer mengamati gerakan planet Jupiter dan salah satu bulan satelitnya, bernama Io[12][13]. Dengan menghitung pergeseran periode orbit Io, Rømer memperkirakan jarak tempuh cahaya pada diameter orbit bumi sekitar 22 menit[14]. Jika pada saat itu Rømer mengetahui angka diameter orbit bumi, kalkulasi kecepatan cahaya yang dibuatnya akan mendapatkan angka 227×106 meter/detik. Dengan data Rømer ini, Christiaan Huygens mendapatkan estimasi kecepatan cahaya pada sekitar220×106 meter/detik. Penemuan awal penemuan grup ini diumumkan olehGiovanni Domenico Cassini pada tahun1675, periode Io, bulan satelit planetJupiter dengan orbit terpendek, nampak lebih pendek pada saat Bumi bergerak mendekati Jupiter daripada pada saat menjauhinya. Rømer mengatakan hal ini terjadi karena cahaya bergerak pada kecepatan yang konstan. Pada bulan September 1676, berdasarkan asumsi ini, Rømer memperkirakan bahwa pada tanggal 9 November 1676Io akan muncul dari bayang-bayang Jupiter 10 menit lebih lambat daripada kalkulasi berdasarkan rata-rata kecepatannya yang diamati pada bulan Agustus 1676.[15]. Setelah perkiraan Rømer terbukti,[16] dia diundang oleh French Academy of Sciences[17] untuk menjelaskan metode yang digunakan untuk hal tersebut.[18] Diagram di samping adalah replika diagram yang digunakan Rømer dalam penjelasan tersebut.[19]
  • Pada tahun 1704Isaac Newton juga menyatakan bahwa cahaya bergerak pada kecepatan yang konstan. Dalam bukunya berjudul Opticks, Newton menyatakan besaran kecepatan cahaya senilai 16,6 x diamater Bumi per detik (210.000 kilometer/detik).
Teori James Bradley
Diagram Hippolyte Fizeau
  • Pada tahun 1725James Bradleymengatakan, cahaya bintang yang tiba di Bumi akan nampak seakan-akan berasal dari sudut yang kecil, dan dapat dikalkulasi dengan membandingkan kecepatan Bumi pada orbitnya dengan kecepatan cahaya. Kalkulasi kecepatan cahaya oleh Bradley adalah sekitar 298.000 kilometer/detik (186.000 mil/detik). Teori Bradley dikenal sebagai stellar aberration.[20] Sinar cahaya yang datang bintang 1 membutuhkan waktu untuk mencapai bumi, dan pada saat sinar tersebut tiba, bumi telah bergeser pada orbitnya, sehingga seolah-olah kita melihat sinar cahaya tersebut datang dari bintang di lokasi 2.
  • Pada tahun 1849, pengukuran kecepatan cahaya, yang lebih akurat, dilakukan di Eropa olehHippolyte Fizeau. Fizeau menggunakan roda sprocket yang berputar untuk meneruskan cahaya dari sumbernya ke sebuah cermin yang diletakkan sejauh beberapa kilometer. Pada kecepatan rotasi tertentu, cahaya sumber akan melalui sebuah kisi, menempuh jarak menuju cermin, memantul kembali dan tiba pada kisi berikutnya. Dengan mengetahui jarak cermin, jumlah kisi, kecepatan putar roda, Fizeau mendapatkan kalkulasi kecepatan cahaya pada 313×106meter/detik.
  • Pada tahun 1862Léon Foucault bereksperimen dengan penggunaan cermin rotasi dan mendapatkan angka 298×106 meter/detik.
  • Albert Abraham Michelson melakukan percobaan-percobaan dari tahun 1877 hingga tahun 1926untuk menyempurnakan metode yang digunakan Foucault dengan penggunaan cermin rotasi untuk mengukur waktu yang dibutuhkan cahaya pada 2 x jarak tempuh antara Gunung Wilson dan Gunung San Antonio, di California. Hasil pengukuran menunjukkan 299.796.000 meter/detik. Beliau wafat lima tahun kemudian pada tahun 1931.
  • Pada tahun 1946, saat pengembangan cavity resonance wavemeter untuk penggunaan pada radarLouis Essen dan A. C. Gordon-Smith menggunakan gelombang mikro dan teori elektromagnetik untuk menghitung kecepatan cahaya. Angka yang didapat adalah299.792±3 kilometer/detik.
  • Pada tahun 1950, Essen mengulangi pengukuran tersebut dan mendapatkan angka 299.792.5±1 kilometer/detik, yang menjadi acuan bagi 12th General Assembly of the Radio-Scientific Union pada tahun 1957.
Angka yang paling akurat ditemukan di Cambridge pada pengukuran melalui kondensat Bose-Einstein dengan elemen Rubidium. Tim pertama dipimpin oleh Dr. Lene Vestergaard Hau dari Harvard University and the Rowland Institute for Science. Tim yang kedua dipimpin oleh Dr. Ronald L. Walsworth, dan, Dr. Mikhail D. Lukin dari the Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.
Notasi kecepatan cahaya (c) mempunyai makna "konstan" atau tetap[21] yang digunakan sebagai notasi kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara, namun terdapat juga penggunaan notasi c untuk kecepatan cahaya dalam medium material sedangkan c0 untuk kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara.[22] Notasi subskrip ini dimaklumkan karena dalam literatur SI [23] sebagai bentuk standar notasi pada suatu konstanta, ada juga berbentuk seperti: konstanta magnetik µ0konstanta elektrik e0impedansi ruang kamar Z0.
Menurut Albert Einstein dalam teori relativitasc adalah konstanta penting yang menghubungkan ruang dan waktu dalam satu kesatuan struktur dimensi ruang waktu. Di dalamnya, c mendefinisikan konversi antara materi dan energi[24] E=mc2.[25], dan batas tercepat waktu tempuh materi dan energi tersebut.[26][27] c juga merupakan kecepatan tempuh semua radiasi elektromagnetik dalam ruang kamar[28] dan diduga juga merupakan kecepatan gelombang gravitasi.[29][30] Dalam teori ini, sering digunakan satuan natural units di mana c=1, [31][32]sehingga notasi c tidak lagi digunakan.
Kecepatan cahaya dalam beberapa unit satuan
meter per detik299,792,458 (exact)
kilometer per detik˜ 300,000
kilometer per jam˜ 1,079,000,000
mil per detik˜ 186,000
mil per jam˜ 671,000,000
natural units(exact and dimensionless)
Perkiraan lama waktu yang diperlukan dari jarak tempuh cahaya:
Satu kaki1.0 nanodetik
Satu meter3.3 nanodetik
Satu kilometer3.3 mikrodetik
Satu mil5.4 mikrodetik
Dari Bumi ke geostationary orbit0.12 detik
Mengelilingi khatulistiwa bumi0.13 detik
Dari Bumi ke Bulan1.3 detik
Dari Bumi ke Matahari8.3 menit
Dari Bumi ke Alpha Centauri4.4 tahun
Menyebrangi Bima Sakti100,000 tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar